Friday 12 December 2008

JAKARTA RISE UP AND GATHER WITH AVA!

Written by Ryan Novianto
AVA 1

Tidak salah Java Musikindo memilih Angels & Airwaves untuk didatangkan ke Indonesia, terbukti Tennis Indoor Senayan dipadati sekitar 5 ribu penonton yang hadir untuk menyaksikan konser yang bertajuk L.A. Lights Concert Angels & Airwaves pada Selasa, 9 Desember 2008 kemarin.

Angels & Airwaves terdiri dari Tom DeLonge (Vokal/Gitar), David Kennedy (Gitar), Adam "Atom" Willard (Drum) serta personil terbaru mereka Matt Wachter (Bass) yang masuk menjadi bagian Angels & Airwaves pada tahun 2007 setelah sebelumnya menjadi bassist untuk 30 Seconds to Mars. Tidak bisa dipungkiri Tom DeLonge masih memancarkan aura Blink 182 -yang "bubar jalan" pada tahun 2005-, sehingga yang datang malam itu mayoritas bertujuan untuk melihat sang frontman yang bernama asli Thomas Matthew DeLonge, Jr. tersebut.
tom delongeKonser dimulai pukul 20.00 WIB, dibuka dengan lagu "Call to Arms" yang juga dipakai sebagai track pembuka album kedua mereka berjudul "I-Empire", saat intro "Call to Arms" dimainkan para penonton yang sudah memadati arena Tennis Indoor Senayan sejak pukul 18.00 WIB itu spontan berteriak histeris, satu persatu personil Angels & Airwaves keluar dari belakang panggung, dimulai dari Atom yang segera menduduki drumset-nya dan disusul oleh David Kennedy serta Matt Wachter yang langsung menempati spot masing-masing. Para penonton Jakarta berteriak histeris melihat idola mereka memasuki panggung, teriakan nama para personil Angels & Airwaves pun terdengar dari arah penonton, dan histeria penonton kembali pecah saat Tom DeLonge naik ke atas panggung.

Tom DeLonge mengenakan t-shirt biru dengan jeans abu-abu, terlihat santai, tapi aura bintangnya membuat semua penonton yang hadir akan setuju kalau dia memang frontman sejati. Sukses meledak di lagu pertama, tensi penonton kembali naik saat "It Hurts" dibawakan, tidak sampai disitu Angels & Airwaves memanaskan penonton di awal set mereka, usai "It Hurts" dibawakan "Love Like Rockets" serta "Everything's Magic" dibawakan berurutan, dengan pembawaan Tom DeLonge yang santai dan nyeleneh, euphoria penonton benar-benar dipermainkan.

Tom DeLonge tidak terlalu banyak berinteraksi dengan penonton, hanya sekedar kalimat pembuka untuk sebuah lagu atau ucapan terima kasih untuk Jakarta yang sudah menerima mereka dengan baik, tetapi semua itu tertutupi oleh aksinya yang maksimal dan terkadang kocak diatas panggung. Sepertinya Tom DeLonge tahu fans-nya rindu akan masa kejayaan Blink 182 atau Box Car Racer, dua band terdahulunya, dan kita semua tahu Blink 182 lah yang membuat Tom DeLonge besar.

Untuk mengobati kerinduan para fans, mereka menyisipkan beberapa lagu dari Blink 182 dan Box Car Racer seperti "Reckless Abandon" dari Blink 182 serta "There Is" dari Box Car Racer yang dibawakan secara medley. Tom DeLonge menyanyikan kedua lagu itu sendirian, hanya dengan gitarnya, senyum puas serta kaget sempat terlihat dari raut wajah Tom DeLonge yang terlihat tidak percaya mendengar hampir seluruh penonton yang hadir hafal dan menyanyikan lirik kedua lagu tersebut dengan keras dan bersama-sama seperti sebuah karaoke massal.

tom delonge 2
Tom DeLonge
Usai bernostalgia, "Rite of Spring", "Secret Crowds", "The Gift" dan "Sirens" pun dimainkan, bahkan ditengah-tengah deretan lagu tersebut, mereka menyisipkan lagu "My First Punk Song" dari Box Car Racer, kembali membuat euphoria penonton meledak. Lagak Tom DeLonge malam itu mengingatkan kita akan performanya saat masih menjadi bagian Blink 182, kelakuan konyol seperti menjatuhkan Matt Wachter yang sedang memainkan bass-nya sampai menjatuhkan mic stand Matt Wachter berulang kali, just like the old times. Klimaks konser jatuh pada lagu "The Adventure" yang sukses membuat kurang lebih 5 ribu penonton yang hadir bernyanyi bersama dengan komando Tom DeLonge.
matt wachter
Matt Wachter
Angels & Airwaves turun panggung usai "The Adventure" dibawakan, tapi penonton yang hadir meminta lebih, seperti biasa encore terjadi setelah teriakan ajaib "we want more" dari penonton membahana di Tennis Indoor Senayan, satu persatu personil Angels & Airwaves kembali memasuki panggung, langsung membawakan "Heaven" yang diambil dari album "I-Empire" serta disambung dengan lagu "The War" yang diambil dari album pertama mereka "We Don't Need to Whisper". Konser benar-benar selesai usai "The War" dibawakan, para penonton terlihat puas, dan Angels & Airwaves pun terlihat puas akan respon penonton Jakarta malam itu.







Foto : M. Ryan Novianto (Jakartaconcert) & Dendy Julius

0 comments: